Pages

Jumat, 17 Februari 2012

Akhwat hanya perlu bersabar part 2

Sebuah kisah terlukis indah dimasa lalu. Tak oleh teraba oleh hati siapapun. Ku dengarkan bait itu berulang ulang dan aku berpikir. Setahun lalu, ulang tahun Dogma, aku kembali mengingat masa - masa setahun lalu, saat itu aku mengucapkan selamat ulang tahun padanya dan dibalasnya dengan makasih, aku cukup senang mendapatkan itu. Apalagi disaat aku ulang tahun mesti bukan dia yang mengucapkan ulang tahunku yang terakhir tapi aku senang soalnya dia mencoba yang terakhir mengucapkan di jejaring sosialku agar tidak menjadi paling bawah saat aku melihatnya. Tapi ulang tahunnya kali ini berbeda dari ulang tahunnya yang lalu :(. Namun ulang tahunnya tahun ini berbeda bukan karena dia tidak membalas ucapanku, tapi hingga kau hadir dengan segala kesempurnaanmu. iya semester lalu, aku menemukan seseorang yang sempurna melebihi Dogma. Seseorang itu memiliki intelektual yang sangat tinggi bahkan lebih sibuk dan terkenal dibanding Dogma. Aku melihat beberapa kali dan aku sangat tertarik padanya. Karena kepolosan sikap karena akhlaknya aku sempat berpikir bahwa dia adalah pemberian ALLAH buat aku yang terbaik. Banyak ucapan istigfar atas kesempurnaan dia. Kesempurnaannya itu lurus seimbang antara dunia dan akhiratnya. Subhanallah... tunggu kisah selanjutnya dari Diana yah..........

Jumat, 27 Januari 2012

akhwat hanya perlu bersabar

namaku diana, aku punya kisah tentang diriku sendiri pada seorang pria bernama dogma. Ia adalah orang pertama yang membuat hatiku berdetak kencang, berseri - seri, kagum. Pertama kali kita bertemu di suatu organisasi sekolah kita. Dimana kita menjadi salah satu peserta di dalamnya. Awalnya ku biasa, bercanda, bergurau padanya. Entah setelah beberapa hari mengenalnya ada sesuatu hal yang membuat ku tertarik padanya. Dia memiliki banyak kemampuan, diantaranya berorganisasi, teknologi, dan lainnya. Dan yang paling kusukai padanya adalah senyumannya. Senyumannya sangat indah, tulus dalam hatinya dan tidak ada kebohongan. Setelah ku memiliki perasaan itu, entah mengapa ku menjauh darinya. Ku bersikap biasa, jutek, acuh padanya. Tapi ku sadari aku tak bisa menjadi sesempurna dia. Kadang pula juga aku berfikir bahwa ada perbedaan diatara kita. Karena itulah kadang kala bila keyakinanku datang, aku merasa kasihku padanya bukan sekedar cinta remaja lainnya, tapi ku jadikan pertaruhan akan cintaku pada-Nya. Iya ALLAH SWT, cintaku pada dogma hanya menunggu ALLAH memberikan ridhonya pada kami. Sesungguhnya aku kurang memahami arti kata hal ini dihidupku. Hidupku penuh perasaan tak menentu, kadang kala ingin membuatnya sadar dengan main bersama teman laki - lakiku tapi ku melihatnya dengan perempuan lain, hatiku yang sakit. Sungguh disesalkan. Hatiku selalu bertanya apa perasaan dogma padaku.

Sudah hampir 8 bulan aku menunggunya mengatakan hal itu padaku. Sudah banyak cerita yang aku ceritakan pada sahabat - sahabatku tentang dogma. Tapi malah aku yang berbalik ditanyakan oleh sahabatku, apa yang kamu lakukan untuk mendapatkan dogma ? Aku terdiam terpaku berfikir, ternyata aku memang belum melakukan apapun untuknya. Apalagi disaat dogma ulang tahun, aku hanya bisa berkata selamat, tidak ada kata lain selain itu. Sungguh cinta ini butuh pengorbanan. Tapi bila keyakinanku datang, aku kembali berfikir bahwa aku ini wanita, wanita hanya bisa menunggu seorang lelaki datang menghampirinya, bahkan wanita hanya menunggu siapakah lelaki pertama yang mengkhitbahnya. Aku ingin menjadi wanita islam seutuhnya. Hati dan perbuatanku inginkan seutuhnya muslim yang sejati.

Dan untuk saat ini maafkanlah aku kawan, aku hanya bisa mengambil keputusan untuk diam dan menyembunyikan perasaanku pada dogma.

Jumat, 17 Februari 2012

Akhwat hanya perlu bersabar part 2

Sebuah kisah terlukis indah dimasa lalu. Tak oleh teraba oleh hati siapapun. Ku dengarkan bait itu berulang ulang dan aku berpikir. Setahun lalu, ulang tahun Dogma, aku kembali mengingat masa - masa setahun lalu, saat itu aku mengucapkan selamat ulang tahun padanya dan dibalasnya dengan makasih, aku cukup senang mendapatkan itu. Apalagi disaat aku ulang tahun mesti bukan dia yang mengucapkan ulang tahunku yang terakhir tapi aku senang soalnya dia mencoba yang terakhir mengucapkan di jejaring sosialku agar tidak menjadi paling bawah saat aku melihatnya. Tapi ulang tahunnya kali ini berbeda dari ulang tahunnya yang lalu :(. Namun ulang tahunnya tahun ini berbeda bukan karena dia tidak membalas ucapanku, tapi hingga kau hadir dengan segala kesempurnaanmu. iya semester lalu, aku menemukan seseorang yang sempurna melebihi Dogma. Seseorang itu memiliki intelektual yang sangat tinggi bahkan lebih sibuk dan terkenal dibanding Dogma. Aku melihat beberapa kali dan aku sangat tertarik padanya. Karena kepolosan sikap karena akhlaknya aku sempat berpikir bahwa dia adalah pemberian ALLAH buat aku yang terbaik. Banyak ucapan istigfar atas kesempurnaan dia. Kesempurnaannya itu lurus seimbang antara dunia dan akhiratnya. Subhanallah... tunggu kisah selanjutnya dari Diana yah..........

Jumat, 27 Januari 2012

akhwat hanya perlu bersabar

namaku diana, aku punya kisah tentang diriku sendiri pada seorang pria bernama dogma. Ia adalah orang pertama yang membuat hatiku berdetak kencang, berseri - seri, kagum. Pertama kali kita bertemu di suatu organisasi sekolah kita. Dimana kita menjadi salah satu peserta di dalamnya. Awalnya ku biasa, bercanda, bergurau padanya. Entah setelah beberapa hari mengenalnya ada sesuatu hal yang membuat ku tertarik padanya. Dia memiliki banyak kemampuan, diantaranya berorganisasi, teknologi, dan lainnya. Dan yang paling kusukai padanya adalah senyumannya. Senyumannya sangat indah, tulus dalam hatinya dan tidak ada kebohongan. Setelah ku memiliki perasaan itu, entah mengapa ku menjauh darinya. Ku bersikap biasa, jutek, acuh padanya. Tapi ku sadari aku tak bisa menjadi sesempurna dia. Kadang pula juga aku berfikir bahwa ada perbedaan diatara kita. Karena itulah kadang kala bila keyakinanku datang, aku merasa kasihku padanya bukan sekedar cinta remaja lainnya, tapi ku jadikan pertaruhan akan cintaku pada-Nya. Iya ALLAH SWT, cintaku pada dogma hanya menunggu ALLAH memberikan ridhonya pada kami. Sesungguhnya aku kurang memahami arti kata hal ini dihidupku. Hidupku penuh perasaan tak menentu, kadang kala ingin membuatnya sadar dengan main bersama teman laki - lakiku tapi ku melihatnya dengan perempuan lain, hatiku yang sakit. Sungguh disesalkan. Hatiku selalu bertanya apa perasaan dogma padaku.

Sudah hampir 8 bulan aku menunggunya mengatakan hal itu padaku. Sudah banyak cerita yang aku ceritakan pada sahabat - sahabatku tentang dogma. Tapi malah aku yang berbalik ditanyakan oleh sahabatku, apa yang kamu lakukan untuk mendapatkan dogma ? Aku terdiam terpaku berfikir, ternyata aku memang belum melakukan apapun untuknya. Apalagi disaat dogma ulang tahun, aku hanya bisa berkata selamat, tidak ada kata lain selain itu. Sungguh cinta ini butuh pengorbanan. Tapi bila keyakinanku datang, aku kembali berfikir bahwa aku ini wanita, wanita hanya bisa menunggu seorang lelaki datang menghampirinya, bahkan wanita hanya menunggu siapakah lelaki pertama yang mengkhitbahnya. Aku ingin menjadi wanita islam seutuhnya. Hati dan perbuatanku inginkan seutuhnya muslim yang sejati.

Dan untuk saat ini maafkanlah aku kawan, aku hanya bisa mengambil keputusan untuk diam dan menyembunyikan perasaanku pada dogma.